Asal-Usul Angin Tornado
Wednesday, 30 April 2014
0
comments
Angin tornado
biasa diidentikan dengan peristiwa alam yang sangat merusak. Apa yang
ada dalam benak Anda jika mendengar angin tornado? Pasti mayoritas akan
menjawab angin yang sangat besar dan bergulung-gulung, dan bisa
mengancurkan apa saja yang dilewatinya.
Mungkin Anda pernah melihat di televisi bagaimana kencangnya angin
yang bertiup di beberapa daerah di Amerika ini. Setelahnya sudah
dipastikan semua benda yang dilewatinya akan hancur, bahkan menelan
korban jiwa. Angin ini sangat kencang dan datangnya secara tiba-tiba
tanpa permisi.
Hembusan angin ini sering kali terjadi di sebagian wilayah Amerika.
Mengapa angin yang dasyat ini bisa terjadi di sana? Mungkin kita sudah
terbiasa dengan angin puting beliung di Indonesia, tetapi angin puting
beliung masih tidak sebesar dan seganas angin tornado. Ibarat pusaran
air, angin tornado juga memiliki pusaran yang sangat berbahaya.
Angin Hebat yang Menghancurkan
Tidak bisa kita bayangkan jika angin ini juga melanda Indonesia. Kita
mungkin bertanya-tanya mengapa bisa ada angin jenis tornado ini. Dan
pertanyaan lain yang bisa terlontar dari mulut kita adalah bagaimana
bisa terbentuk angin yang maha dahsyat ini. Apakah itu memang gejala
alam atau ada pemicunya, seperti halnya kebakaran?
Angin tornado adalah angin yang memiliki kolom udara. Secara harfiah,
angin ini didefenisikan sebagai kolom udara yang berputar sangat
kencang yang menyatu dengan permukaan tanah, dan muncul dari awan
cumuliform. Angin ini sering muncul dengan banyak ukuran yang pada
umumnya berbentuk corong kondensasi.
Pada umumnya angin ini memiliki kecepatan angin sampai 177 km/jam
bahkan lebih. Jika berpusar, angin ini bisa menjangkau sampai 75 meter
di sekitarnya, dan baru benar-benar menghilang beberapa kilometer
setelah berhembus.
Tiupan angin ini sering kali terjadi di sebagian wilayah Amerika
Serikat, meskipun di wilayah negara lain juga ada peristiwa hembusan
angin ini, tetapi yang paling sering kita temui ada di Amerika Serikat,
terutama di Amerika bagian barat-tengah. Angin ini juga bisa ditemui di
Kanada, terutama dibagian selatan, Asia di bagian selatan-tengah dan
timur, timur tengah, Amerika Latin, Eropa, Italia, Afrika Selatan, dan
Australia.
Angin tornado bisa saja terjadi diseluruh belahan dunia, tetapi lebih
banyak peluang terjadinya hembusan angin ini terutama daerah yang
berada dalam wilayah lintang tinggi. Pada saat musim semi atau musim
panas, di daerah lintang tinggi ini akan terjadi angin ini. Oleh karena
itu sering kali kita mendengar berita di televisi hembusan angin tornado
pada saat musim panas.
Tahap Terjadinya Hembusan Angin Tornado
Mungkin selama ini masih banyak yang bingung mengapa angin ini bisa
terjadi. Siapa yang tidak suka dengan semilir angin terutama di siang
hari yang terik. Kita sudah terbiasa berpandangan angin adalah udara
yang bisa membuat suasana menjadi lebih sejuk.
Namun jika kasusnya angin tornado, mungkin anggapan itu tidak benar.
Angin memiliki jenisnya masing-masing, dan itu berarti setiap angin juga
memiliki proses terjadinya yang berbeda-beda, termasuk dengan angin
ini.
Jika melihat hembusan angin tornado yang memiliki pusaran atau corong
itu, membuat kita bertanya-tanya mengapa bisa terjadi demikian, dari
mana corong atau pusaran itu berasal. Nah, supaya kita tidak bingung
lagi mengapa angin tornado bisa membentuk corong seperti itu, sebaiknya
kita perhatikan terlebih dahulu tahap terjadinya hembusan angin ini.
Berikut tahapan terjadinya hembusan angin ini:
- Terjadi karena perubahan lapisan udara. Udara melakukan perubahan, terutama jika lapisan udara dingin berada di atas lapisan udara panas.
- Udara panas yang berada di bawah lapisan udara dingin ini naik dengan kecepatan sampai 300 km/jam.
- Udara yang naik menyusup ini mengakibatkan angin berputar sehingga akan membentuk corong atau pusaran, sembari terus meningkatkan kecepatannya.
- Bila sudah mulai membentuk corong atau pusaran, biasanya disertai dengan hujan, kilat dan guntur. Pada saat yang bersamaan suhu tanah meningkat, sehingga udara panas dan udara lembab naik.
- Ketika hangat, udara yang lembab dan udara yang dingin memenuhi bagian udara yang kering, lalu terangkat ke atas dan masuk ke lapisan udara di atas. Pada saat fase ini petri mulai menyambar.
- Udara yang bergerak ke atas ini pergerakannya sangatlah cepat. Hembusan angin dari samping membuat arah yang berbeda, sehingga membentuk sebuah pusaran. Pusaran ini terus berputar dan mengerucut dengan sudut menyentuh permukaan tanah dan bagian pusaran atasnya menyentuh awan cumulonimbus.
Jenis-Jenis Angin Tornado
Sama halnya dengan fenomena alam pada umumnya seperti awan, hujan,
air begitupun juga dengan angin memiliki klasifikasi tersendiri
berdasarkan kecepatannya, yaitu:
Weak Tornado
Jenis angin ini berlangsung sangat singkat, hanya berkisar antara 1
sampai 10 menit atau lebih. Angin ini memiliki ukuran yang relatif
kecil, sehingga daya perusaknya pun kecil, dengan kecepatan angin di
bawah 112 mph.
• Strong Tornado
Jenis angin ini berhembus selama kurang lebih 20 menit atau bahkan
lebih. Angin jenis ini berukuran kurang lebih sebesar 10 meter, tetapi
daya perusaknya sudah kuat dengan kecepatan angin antara 113 – 206 mph
• Violent Tornado
Jenis angin ini merupakan jenis angin yang paling hebat di bandingkan
dengan kedua jenis angin sebelumnya. Angin jenis ini berhembus cukup
lama, bahkan bisa berhembus lebih dari 1 jam.
Lamanya hembusan angin bisa membuat angin ini berjalan sampai
bermil-mil jauhnya sebelum benar-benar menghilang. Kecepatan
berhembusnya bisa mencapai 205 mph, dan itu artinya memiliki daya
perusak yang sangat kuat. Jenis angin ini yang paling banyak menelan
korban jiwa.
• Angin Tornado Multi-Pusaran
Angin ini adalah sejenis tornado, di mana dua atau lebih kolom udara
yang ada di dalamnya menggumpal dan berputar mengelilingi pusat pusaran.
• Angin Tornado Satelit
Angin jenis ini adalah angin lemah yang terbentuk bila terjadi
tornado besar dan kuat, yang terjadi dalam mesosiklon yang sama. Satelit
angin ini muncul dari pusat tornado besar, tetapi bentuknya lebih kecil
dari corong utama atau corong dari angin tornado yang besar di
dekatnya.
Sedangkan angin tornado dilihat dari kecepatannya,
dirumuskan oleh Dr. T. Theodore Fujita yang mengembangkan menemukan
metode untuk membagi angin tornado. Metode ini disebut dengan metode
Skala Fujita, di mana angin ini diklasifikasikan berdasarkan
kecepatannnya. Berikut kecepatan angin ini berdasarkan skala kecepatan
bertiupnya:
- Skala F0, dengan kecepatan kurang dari 73 mph dan tingkat kerusakan ringan.
- Skala F1, dengankecepatan berkisar antara 73 – 112 mph dan tingkat kerusakan sedang.
- Skala F2, dengan kecepatan berkisar antara 113 – 157 mph dan tingkat kerusakan yang signifikan.
- Skala F3, dengan kecepatan berkisar antara 158 – 206 mph dan tingkat kerusakan berat.
- Skala F4, dengan kecepatan berikisar antara 207 – 260 mph dan tingkat kerusakan hebat.
- Skala F5, dengan kecepatan berkisar antara 261 – 318 mph dan tingkat kerusakan sangat hebat.
Itulah seputar angin tornado yang perlu kita ketahui, meskipun di
Indonesia sangat jarang ditemui. Jadi, kita bisa mengerti bagaimana
terjadinya angin ini, termasuk juga apa saja jenis-jenisnya. Angin tornado ini
juga merupakan gejala alam di mana terjadinya karena adanya perubahan
lapisan udara pada saat udara sedang panas bukan karena kita tidak bisa
menjaga keseimbangan alam.