Bedanya "ente'" di Madura sama "entek" di Jawa
Wednesday, 7 December 2011
0
comments
Si ibu pun menghentikan aktivitasnya mengelap piring dan membuatkan secangkir kopi panas untuk Brudin. "Tapi nasike wis entek lho, Le..." ujar si ibu saat menyuguhkan kopi pesanan Brudin. "Oooo... iya Buk ndak papa, saya bissa sambil ngerokok dulu," jawab Brudin sambil nyantai. Sebenernya sih perut Brudin udah keroncongan ngga karuan. Si ibu yang punya warung pun mengernyitkan dahi, tapi setelah itu dia pun melanjutkan kesibukannya. Sepuluh menit, dua puluh menit, setengah jam, kopi di cangkir Brudin udah mau abis tapi nasi yang dipesan belum siap juga. Brudin pun mulai nggak sabar karena lapar. "Buk, kok lamma? Maana nasi pesenan saya?" protes Brudin setelah menyeruput tetes terakhir kopinya. Si ibu yang sedang beres-beres warung pun menjawab dengan gaya medoknya, "Loh, kan wis dibilang kalo nasike wis entek?!" "Hmm... cepettan lah, Buk... Saya sudah lappar ini..." balas Brudin memelas. "Lho lha iyo, Le... Wis entek kok cepetan-cepetan, piye tho???" balas si ibu, antara geregetan dan kasian sama Si Brudin. "Aduh, Maaak... Dari tadi ente'-ente' terrus, saya sudah kelaparan pengen cepetan makan. Maasak dari tadi nasinya nggak jadi-jadi, Buk?" protes Brudin mulai nggak sabar. "Lho nggak jadi piye tho? Wong dibilang nasike wis entek koq," si ibu ngomel nggak mau kalah. "Berappa lamma lagi, Buk? Ente'-ente' terrus, caapek saya nunggu sudah setengah jam?!" balas Brudin. Si ibu mengernyitkan dahi sambil berkata, "Sing ngongkon kowe ngenteni iki yo sopo? Lha wis entek koq dienteni?! Udah, warunge mau tutup iki. Ndang dibayar kopine!" Tanpa mempedulikan Brudin lagi si ibu yang punya warung mulai berbenah hendak menutup warungnya. Brudin mulai nggak enak ati meskipun dia nggak paham arti omelan si ibu yang punya warung. "Bo-abbo... Gimana ini? Saya disuruh nunggu tapi warungnya mau tutup. Terrus nasinya gimanna???" protes Brudin melihat gelagat si ibu hendak mengemasi seisi warung. "Entek, Le... Entek... Koq mekso?!" omel si ibu geregetan. "Lha iya dari tadi saya sudah sabar lho, Buk... Berappa lamma lagi???" Merasa ada yang tidak beres dengan Brudin, si ibu yang punya warung mendekatinya dan berkata, "Nasinya sudah habis, Nak..." "Boo-abboooo... Kalo sudah habbis ngappain dari tadi saya disuruh nunggu, Buk??? Sudah, ini uang untuk kopinya!" balas Brudin sambil menyerahkan uang dua ribuan dan pergi meninggalkan warung si ibu sambil ngomel dengan bahasa Madura yang tak dimengerti oleh si ibu. Si ibu pemilik warung pun cuma bisa istighfar sambil mengelus dada . NB: entek (Jawa) = habis ente' (Madura) = tunggu
0 comments :
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar dengan kata - kata yang Baik, Bijak dan Sopan.
Yang tidak diperbolehkan dalam berkomentar :
1. Komentar SPAM
2. Komentar yang mengandung unsur SARA.
3. Komentar yang berbau PORNO.
4. Komentar Saling CACI MAKI.
5. Komentar IKLAN OOT (Out Of Topic).
Jika ada komentar yang melanggar ketentuan tersebut diatas dan dianggap spam akan Saya Hapus.
Terima Kasih. Salam Blogger.