5 Festival Kematian yang Unik di Dunia
Wednesday, 6 April 2016
0
comments
Kematian, di berbagai peradaban manusia yang ada di muka bumi selalu diiringi dengan sebuah ritual yang unik, aneh bahkan menyeramkan. Maka tidak heran meski kematian adalah hal yang biasa terjadi di muka bumi, namun memiliki pemikiran dan pemahaman berbeda dalam memaknainya.
1. Pitru Paksha
Pitru Paksha merupakan fastival kematian yang diselenggarakan pada hari ke-15 di bulan Ashwin (kalender Hindu). Sebuah ritual yang dilakukan untuk menghormati arwah para leluhur yang melibatkan banyak sesajian
Pitru Paksha merupakan fastival kematian yang diselenggarakan pada hari ke-15 di bulan Ashwin (kalender Hindu). Sebuah ritual yang dilakukan untuk menghormati arwah para leluhur yang melibatkan banyak sesajian
Di dalam mitologi Hindu, ketika jiwa Karna lepas dari tubuhnya dan
mencapai surga, ia tidak dapat menemukan apapun selain emas untuk
dimakan. Karena merasa lapar, ia pun memohon kepada Dewa Indra untuk
memberinya makanan. Namun Dewa Indra menolaknya, bahkan ia mengatakan
itu adalah akibat semasa hidupnya Karna tidak pernah memberikan makanan
kepada arwah leluhurnya. Namun setelah terjadi perbincangan di antara
keduanya, Karna pun diizinkan untuk turun ke bumi selama 15 hari guna
memberikan makanan dan minuman kepada para arwah leluhurnya.
Selama festival Pitru Paksha, sesajian diberikan kepada para arwah
leluhur dan orang-orang biasa yang meninggal dunia, ritual tersebut
dipimpin oleh para pandita. Dan jika para arwah leluhur menerima
sesajian dan ritual berlangsung dengan benar, maka umat hindu tersebut
akan mendapatkan kemakmuran, kesehatan dan keselamatan.
2. El Día de los Muerto
Sama seperti festival religi All Soul’s Day dan All Saint’s Day, El Día de los Muerto (Harinya orang mati) juga diselenggarakan di hari pertama dan keduan bulan November. Festival yang satu terlihat seram sobat unik, karena melibatkan banyak tengkorak yang digunakan sebagai dekorasi di dalam berbagai ruang publik seperti restoran, toko-toko dan sebagainya.
Sama seperti festival religi All Soul’s Day dan All Saint’s Day, El Día de los Muerto (Harinya orang mati) juga diselenggarakan di hari pertama dan keduan bulan November. Festival yang satu terlihat seram sobat unik, karena melibatkan banyak tengkorak yang digunakan sebagai dekorasi di dalam berbagai ruang publik seperti restoran, toko-toko dan sebagainya.
Festival El Día de los Muerto sebenarnya berasal dari tradisi pasca
panen masyarakat suku Aztec, sebuah ritual yang ditujukan kepada Dewi
Mictecacuhuatl—dewi kematian. Namun karena waktu perayaannya berdekatan
dengan Halloween maka perayaan Harinya Orang Mati ini menjadi terlihat
menyeramkan –padahal sebelumnya tidak ada unsur yang berhubungan dengan
hantu dan moster. Di era ketika masyarakat Meksiko menganut agama
kristen, El Día de los Muerto dirayakan dengan menggunakan kostum-kostum
dan dekorasi yang menakutkan.
Sobat unik ternyata di negara tetangga kita pun, Filipina, ternyata
memiliki tradisi yang hampir mirip dengan yang ada di Meksiko ini.
3. Lemuralia
Festival kematian lainnya adalah Lemuralia yang telah diselenggarakan sejak zaman Romawi Kuno, sebuah ritual yang bertujuan untuk mengusir para arwah leluhur jahat di dalam sebuah rumah.
Untuk melakukan ritual pembersihan rumah ini, kepala rumah tangga harus bangun ditengah malam kemudian mencuci kedua tangannya selama tiga kali. Kemudian berjalan tanpa alas kaki memasuki setiap ruangan rumah sambil menebarkan kacang hitam sembari mengucapkan doa “haec ego mitto; his redimo meque meosque fabis.”
Berdasarkan legenda, ritual lemuralia ini telah berlangsung sejak
zaman Romulus untuk menenangkan roh saudara kembarnya Romus yang
meninggal terjatuh dari tembok tinggi.
4. Festival Hungry Ghost
Festival yang satu ini baru dikenal sebagai Festival Hantu ataupu Festival Arwah Penasaran (Hungry Ghost Festival). Ritual ini dirayakan oleh masyarakat China di malam ke-15 di bulan ketujuh menurut kalender China. Masyarakat China percaya selama bulan ketujuh banyak arwah penasaran yang keluar dari akhirat untuk mengunjungi saudara-saudara mereka yang masih hidup. Baik bagi penganut Tao maupun Budha festival Hungry Ghost ini merupakan sebuah ritual yang khidmat, karena bertujuan selain untuk menghormati juga untuk meringankan penderitaan arwah para kerabat mereka.
Selama ritual berlangsung masyarakat China memberikan sesajian berupa
makanan, teh, uang dan pakaian sebagai bekal bagi arwah kerabat mereka.
Keindahan dari ritual ini adalah banyaknya lampu lampion warna-warni
yang dilarungkan di danau ataupun sungai, berdasarkan kepercayaan cahaya
lampu tersebut untuk menuntun para arwah kembali ke akhirat.
5. Famadihana
Sepertinya yang satu ini benar-benar melibatkan bagian dari orang yang sudah meninggal. Famadihana sebuah ritual pasca kematian yang dilakukan oleh masyarakat Madagaskar, dilakukan untuk menghormati arwah kerabat yang telah meninggal dunia. Caranya pun terbilang menyeramkan. Ketika musim dingin tiba masyarakat Madagaskar menggali kuburan kerabatnya yang telah meninggal, mereka mengambil jasad tersebut –berupa tulang belulang. Mereka kemudian membersihkan tulang tersebut dan mengganti kain pelindungnya. Selama mereka melakukan pembersihan, alunan musik tradisional pun mengiringi ritual tersebut.
Berdasarkan keterangan, orang-orang Malagasi (Madagaskar) percaya
bahwa roh orang yang sudah meninggal tidak serta merta bergabung bersama
para leluhurnya di alam kematian sebelum tubuh mereka benar-benar
hancur oleh bumi. Sehingga untuk itu, selama setiap tujuh tahun sekali
jasad-jasad yang terkubur digali kembali untuk dibersihkan dan
digantikan kain yang membalutnya.
0 comments :
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar dengan kata - kata yang Baik, Bijak dan Sopan.
Yang tidak diperbolehkan dalam berkomentar :
1. Komentar SPAM
2. Komentar yang mengandung unsur SARA.
3. Komentar yang berbau PORNO.
4. Komentar Saling CACI MAKI.
5. Komentar IKLAN OOT (Out Of Topic).
Jika ada komentar yang melanggar ketentuan tersebut diatas dan dianggap spam akan Saya Hapus.
Terima Kasih. Salam Blogger.